Selasa, 06 Agustus 2013

Tiga Dari Sepuluh Amalan Utama Ramadhan

Posted by urais_kulonprogo On 08.26 | No comments
Tiga dari Sepuluh Amal Utama Ramadhan
Oleh : Achmad Hanif, S.Ag.

Ini adalah sebagian amal utama, yang sudah selayaknya bagi seoran gmuslim untuk bersungguh-sungguh mengamalkannya pada malam-malam berkah ini. Kita memohon kepada Allah SWT agar memberikan pertolongan kepada kita semua untuk menjalankannya. Diantara amal-amal utama ini adalah:
1. Shiyam (berpuasa).
2. Qiyam (shalat malam).
3. Shadaqah (sedekah).
4. Qira’atul Qur’an (membaca Al Qur?an).
5. Tetap duduk di masjid (setelah shalat Shubuh) sehingga matahari terbit.
6. I’tikaf.
7. Umrah di bulan Ramadhan.
8. Berusaha sungguh-sungguh untuk menghidupkan lailatul qadar dengan beribadah.
9. Memperbanyak dzikir, do’a dan istighfar.
10.Shilatur-rahim (menyambung sanak persaudaraan).

1. Shiyam (Berpuasa)
Rasulullah saw bersabda: “Semua amal ibnu Adam adalah untuknya, satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya sampai tujuh ratus kali lipat, Allah SWT berfirman: kecuali puasa, ia adalah untuk-KU, dan AKU yang akan membalasnya, sesungguhnya ia telah meninggalkan syahwatnya, makanannya, dan minumannya demi AKU, orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, sekali waktu berbuka dan sekali lagi waktu bertemu Robbnya, sungguh bau tidak sedap mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi disisi Allah SWT dari pada minyak misik. (lihat Shahih Bukhari hadits no: 1904, dan lihat Shahih Muslim hadits no: 163 bab keutamaan puasa dengan sedikitdiringkas).
Rasulullah saw juga bersabda: “Siapa yang berpuasa karena iman dan dalam rangkan mencari pahala di sisi Allah swt, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni. (muttafaqun ‘alaih). Tidak diragukan lagi bahwa pahala yang besar ini tidak diberikan kepada orang yang hanya menahan diri dari lapar dan haus saja, akan tetapi sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw: “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta (palsu), niscaya Alah tidak membutuhkan (menerima) puasanya, hanya sekedar meninggalkan makan dan minum saja (HR Bukhari). Dalam hadits lain Rasulullah saw juga bersabda: “Dan puasa itu adalah perisai, karenanya, jika salah seorang di antaramu berada pada hari puasa, maka janganlah berkata atau berbuat kotor (jorok), fasiq dan bodoh, jika ada seseorang mencelanya atau hendak membunuhnya, maka katakanlah: “saya sedang berpuasa.” (muttafaqun ’alaih). Jabir berkata: “Jika engkau berpuasa, berpuasalah pendengaranmu, matamu, dan lisanmu dari bohong dan segala yang haram, tinggalkanlah perbuatan menyakiti tetangga, hendaklah engkau tenang, dan tenteram pada waktu engkau berpuasa, dan jangan engkau jadikan hari puasamu seperti hari berbukamu.

2. Qiyam (Shalat Malam)
Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang melakukan qiyam (shalat malam) di bulan Ramadhan karena iman dan dalam rangka mencari pahala di sisi Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni. (muttafaqun ‘alaih). Allah SWT berfirman: Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka. (QS.Al-Furqan:63,64).
Qiyamul-lail adalah kebiasaan nabi saw dan para sahabatnya. ‘Aisyah RadhiyaLlahu ‘anha berkata: Janganlah engkau meninggalkan qiyamul-lail, sebab Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya, dan jika sakit atau berat beliau melakukannya dengan duduk. (HR.Ahmad dan Abu Daud). Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu melakukan shalat malam sekehendaknya, sehingga saat sampai pertengahan malam, ia bangunkan keluarganya untuk shalat, kemudian berkata kepada mereka: “shalat! Shalat!” dia membaca firman Allah: Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizqi kepadamu. Kamilah yang memberi rizqi kepadamu. Dan akibat (penghujung) yang baik adalah bagi orang yang bertaqwa. (QS.Thaha:132).
Dari Al-qamah bin Qais, ia berkata: “Saya mabit bersama Abdullah bin Mas’ud RA. pada suatu malam, maka ia bangun di awal malam, lalu bangkit melakukan shalat, ia membaca seperti bacaan imam masjid dengan tartil dan tidak mengulang-ulang, memperdengarkan suaranya kepada orang-orang di sekelilingnya, dan tidak mengulang-ulang suaranya, sehingga tidak tersisa dari kegelapan malam kecuali seperti jarak antara waktu maghrib dengan waktu habisnya, kemudian ia melakukan shalat witir. (Al-Haitsami berkata: Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani, dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, dan Rijal-nya Rijal Shahih.) Dalam hadits Saib bin Zaid, ia berkata: Dulu seorang Qari (imam) membaca sekitar seratusan ayat, sampai-sampai kita berpegangan dengan tongkat karena lamanya berdiri, ia berkata: Dan mereka tidak bubaran dari shalat kecuali saat (menjelang) fajar. Tanbih: Selayaknya bagimu wahai saudaraku yang beragama Islam untuk menyempurnakan shalat tarawihmu bersama imam, sehingga engkau ditulis sebagai orang-orang yang qaaimiin, sebab Rasulullah saw bersabda :Siapa yang melakukan shalat malam bersama imam, sehingga imam itu selesai, maka ia dicatat sebagai orang yang melakukan qiyamul-lail sepanjang malam. (HR Ahmad dan pemilik 4 kitab As-Sunan).

3. Shadaqah
Rasulullah saw adalah manusia yang paling derma dengan kebaikan, dan terlebih lagi pada bulan Ramadhan saat bertemu malaikat Jibril AS.dan beliau bertemu malaikat Jibril AS setiap tahun pada bulan Ramadhan sehingga bulan itu berlalu, lalu Rasulullah saw memaparkan kepada Jibril AS Al-Qur’an, maka jika Rasulullah SAW bertemu malaikat Jibril AS lebih derma dengan kebaikan dari pada angina yang dilepaskan. (muttafaqun ‘alaih). Rasulullah SAW bersabda: Shadaqah yang paling mulia adalah shadaqah pada bulan Ramadhan (HR.At-Tirmidzi dari Anas). Zaid bin Aslam meriwayatkan dari bapaknya, ia berkata: “Saya mendengar Umar bin Khaththab RA berkata: “Rasulullah SAW memerintahkan agar kita bershadaqah, bertepatan dengan harta milikku (pas ada), maka saya berkata: Hari ini saya akan mampu mengalahkan Abu Bakar yang sebelumnya belum pernah saya kalahkan. Umar berkata: Maka saya datang dengan membawa separoh hartaku. Umar berkata: Maka Rasulullah SAW berkata kepadaku: “Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu? Umar berkata: Maka saya menjawab: Sepertiyang saya bawa. Dan datanglah Abu Bakar dengan seluruh yang dimilikinya, maka Rasulullah saw bersabda:”Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?Abu Bakar menjawab: Saya sisakan untuk mereka Allah dan Rasul-Nya. Umar berkata: Maka saya berkata: Saya tidak akan bias mengalahkanmu dengan sesuatu pun selamanya. (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).



---oooOooo---

0 komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA