Tiga dari Sepuluh Amal Utama Ramadhan
Oleh : Achmad
Hanif, S.Ag.
Ini adalah sebagian amal utama,
yang sudah selayaknya bagi seoran gmuslim untuk bersungguh-sungguh
mengamalkannya pada malam-malam berkah ini. Kita memohon kepada Allah SWT agar
memberikan pertolongan kepada kita semua untuk menjalankannya. Diantara
amal-amal utama ini adalah:
1. Shiyam (berpuasa).
2. Qiyam (shalat malam).
3. Shadaqah (sedekah).
4. Qira’atul Qur’an (membaca Al Qur?an).
5. Tetap duduk di masjid (setelah shalat Shubuh)
sehingga matahari terbit.
6. I’tikaf.
7. Umrah di bulan Ramadhan.
8. Berusaha sungguh-sungguh untuk menghidupkan
lailatul qadar dengan beribadah.
9. Memperbanyak dzikir, do’a dan istighfar.
10.Shilatur-rahim (menyambung sanak persaudaraan).
1. Shiyam (Berpuasa)
Rasulullah saw bersabda: “Semua
amal ibnu Adam adalah untuknya, satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali
lipatnya sampai tujuh ratus kali lipat, Allah SWT berfirman: kecuali puasa, ia
adalah untuk-KU, dan AKU yang akan membalasnya, sesungguhnya ia telah meninggalkan
syahwatnya, makanannya, dan minumannya demi AKU, orang yang berpuasa memiliki
dua kegembiraan, sekali waktu berbuka dan sekali lagi waktu bertemu Robbnya,
sungguh bau tidak sedap mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi disisi Allah
SWT dari pada minyak misik. (lihat Shahih Bukhari hadits no: 1904, dan lihat Shahih
Muslim hadits no: 163 bab keutamaan puasa dengan sedikitdiringkas).
Rasulullah saw juga bersabda: “Siapa
yang berpuasa karena iman dan dalam rangkan mencari pahala di sisi Allah swt, maka
dosa-dosanya yang telah lalu diampuni. (muttafaqun ‘alaih). Tidak diragukan
lagi bahwa pahala yang besar ini tidak diberikan kepada orang yang hanya
menahan diri dari lapar dan haus saja, akan tetapi sebagaimana yang disabdakan
Rasulullah saw: “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta
(palsu), niscaya Alah tidak membutuhkan (menerima) puasanya, hanya sekedar meninggalkan
makan dan minum saja (HR Bukhari). Dalam hadits lain Rasulullah saw juga
bersabda: “Dan puasa itu adalah perisai, karenanya, jika salah seorang di antaramu
berada pada hari puasa, maka janganlah berkata atau berbuat kotor (jorok),
fasiq dan bodoh, jika ada seseorang mencelanya atau hendak membunuhnya, maka
katakanlah: “saya sedang berpuasa.” (muttafaqun ’alaih). Jabir berkata: “Jika
engkau berpuasa, berpuasalah pendengaranmu, matamu, dan lisanmu dari bohong dan
segala yang haram, tinggalkanlah perbuatan menyakiti tetangga, hendaklah engkau
tenang, dan tenteram pada waktu engkau berpuasa, dan jangan engkau jadikan hari
puasamu seperti hari berbukamu.
2. Qiyam (Shalat Malam)
Rasulullah saw bersabda: “Siapa
yang melakukan qiyam (shalat malam) di bulan Ramadhan karena iman dan dalam
rangka mencari pahala di sisi Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.
(muttafaqun ‘alaih). Allah SWT berfirman: Dan hamba-hamba Allah Yang Maha
Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan
apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mengucapkan kata-kata yang baik. Dan
orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.
(QS.Al-Furqan:63,64).
Qiyamul-lail adalah kebiasaan
nabi saw dan para sahabatnya. ‘Aisyah RadhiyaLlahu ‘anha berkata: Janganlah
engkau meninggalkan qiyamul-lail, sebab Rasulullah SAW tidak pernah
meninggalkannya, dan jika sakit atau berat beliau melakukannya dengan duduk.
(HR.Ahmad dan Abu Daud). Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu melakukan shalat
malam sekehendaknya, sehingga saat sampai pertengahan malam, ia bangunkan keluarganya
untuk shalat, kemudian berkata kepada mereka: “shalat! Shalat!” dia membaca
firman Allah: Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan
bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizqi kepadamu.
Kamilah yang memberi rizqi kepadamu. Dan akibat (penghujung) yang baik adalah bagi
orang yang bertaqwa. (QS.Thaha:132).
Dari Al-qamah bin Qais, ia
berkata: “Saya mabit bersama Abdullah bin Mas’ud RA. pada suatu malam, maka ia
bangun di awal malam, lalu bangkit melakukan shalat, ia membaca seperti bacaan
imam masjid dengan tartil dan tidak mengulang-ulang, memperdengarkan suaranya
kepada orang-orang di sekelilingnya, dan tidak mengulang-ulang suaranya,
sehingga tidak tersisa dari kegelapan malam kecuali seperti jarak antara waktu
maghrib dengan waktu habisnya, kemudian ia melakukan shalat witir. (Al-Haitsami
berkata: Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani, dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, dan
Rijal-nya Rijal Shahih.) Dalam hadits Saib bin Zaid, ia berkata: Dulu seorang
Qari (imam) membaca sekitar seratusan ayat, sampai-sampai kita berpegangan
dengan tongkat karena lamanya berdiri, ia berkata: Dan mereka tidak bubaran
dari shalat kecuali saat (menjelang) fajar. Tanbih: Selayaknya bagimu wahai
saudaraku yang beragama Islam untuk menyempurnakan shalat tarawihmu bersama
imam, sehingga engkau ditulis sebagai orang-orang yang qaaimiin, sebab
Rasulullah saw bersabda :Siapa yang melakukan shalat malam bersama imam,
sehingga imam itu selesai, maka ia dicatat sebagai orang yang melakukan
qiyamul-lail sepanjang malam. (HR Ahmad dan pemilik 4 kitab As-Sunan).
3. Shadaqah
Rasulullah saw adalah manusia
yang paling derma dengan kebaikan, dan terlebih lagi pada bulan Ramadhan saat
bertemu malaikat Jibril AS.dan beliau bertemu malaikat Jibril
AS setiap tahun pada bulan Ramadhan sehingga
bulan itu berlalu, lalu Rasulullah saw memaparkan kepada Jibril AS Al-Qur’an,
maka jika Rasulullah SAW bertemu malaikat Jibril
AS lebih derma dengan kebaikan
dari pada angina yang dilepaskan. (muttafaqun ‘alaih). Rasulullah SAW bersabda:
Shadaqah yang paling mulia adalah shadaqah pada bulan Ramadhan (HR.At-Tirmidzi dari
Anas). Zaid bin Aslam meriwayatkan dari bapaknya, ia berkata: “Saya mendengar Umar
bin Khaththab RA berkata: “Rasulullah SAW memerintahkan agar kita bershadaqah,
bertepatan dengan harta milikku (pas ada), maka saya berkata: Hari ini saya
akan mampu mengalahkan Abu Bakar yang sebelumnya belum pernah saya kalahkan.
Umar berkata: Maka saya datang dengan membawa separoh hartaku. Umar berkata: Maka
Rasulullah SAW berkata kepadaku: “Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?
Umar berkata: Maka saya menjawab: Sepertiyang saya bawa. Dan datanglah Abu
Bakar dengan seluruh yang dimilikinya, maka Rasulullah saw bersabda:”Apa yang
engkau sisakan untuk keluargamu?Abu Bakar menjawab: Saya sisakan untuk mereka
Allah dan Rasul-Nya. Umar berkata: Maka saya berkata: Saya tidak akan bias mengalahkanmu
dengan sesuatu pun selamanya. (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).
---oooOooo---
0 komentar:
Posting Komentar