Selasa, 02 Februari 2010

optimalisasi bp4

Posted by urais_kulonprogo On 15.45 | No comments

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam keluarga Indonesia akibat modernisasi antara lain cenderung tidak dapat melaksanakan fungsi-fungsi keluarga dengan optimal. Dalam kehidupan yang semakin modern, keleluasaan bergerak cenderung semakin menjadi tuntutan hidup. Untuk mengubah gaya hidup seperti ini tentu harus diikuti dengan semakin luasnya pemahaman tentang cirri nilai dan ukuran tata cara hidup yang baik sehingga perilaku manusia yang semakin mengabaikan norma-norma yang berlaku harus dikendalikan dengan baik. Perubahan gaya hidup tersebut semakin kelihatan di masyarakat yang antara lain ditandai dengan :

v Hubungan keluarga yang kurang harmonis dengan semakin meningkatnya kasus-kasus perceraian.

v Pengasuhan anak yang diserahkan kepada pihak ketiga

v Struktur keluarga yang cenderung menjadi keluarga inti saja.

v Hubungan seksual Pra-nikah di kalangan remaja.

v Meningkatnya pemakaian narkoba dll.

Dalam agama Islam, sebuah keluarga sakinah menjadi idaman setiap orang. Keluarga sakinah itu berpangkal pada ketrentaman hati karena suami telah bertempat di hati istri dan istri telah bertempat di kalbu suami. Secara lahiriah terdiri dari dua badan namun sudah satu hati, satu perasaan, satu kemauan, dan satu pula tujuan yang ingin dicapai ialah keluarga bahagia lahir dan batin yang diridhai Allah Ta’ala. Untuk menciptakan ketentraman hati keluarga harus menjadi tempat belajar cinta kasih ( school of love ) dan saling mengasihi diantara anggota keluarga serta terbentuk suatu jalinan cinta kasih secara diagonal, antara suami istri, orangtua dengan anak, anak dengan orangtua, sesama keluarga kandung dan anggota keluarga lainnya. Namun untuk menciptakan keharmonisan keluarga sebagai kunci utama untuk menuju keluarga sakinah harus diikuti dengan pemberdayaan keluarga secara berkesinambungan,

Berdasarkan pemahaman tersebut maka BP-4 perlu mengoptimalkan lagi kinerjanya agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Pada kali ini dapat menjadi momentum untuk meneguhkan kembali tekad dan semangat untuk memberikan kontribusi yang positif bagi peletakan dasar-dasar pembentukan keluarga berkualitas, serta secara terus-menerus membina dan melestarikan perkawinan yang bahagia dan sejahtera.

0 komentar:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA